
pabila mendapat khabar berita si ayah meninggal...
pasti anak2 & isteri menangisi pemergiannya...
tak kurang juga pasti terdetik di jiwa anak
"yes,kaya aku pas nie.dapat harta.yeay!"
selalu terjadi....
anak2 pasti bertelagah dalam urusan pengagihan harta....
hakikatnya....
"pertelagahan" itu dapat dielakkan jika si paling tua bijak uruskannya....
seandainya si paling tua pun "bengkok"...
"kusutla" urusan itu....
selalunya....
si anak yg paling kurang "ambil kisah" si ayah ini la....
yang "paling kisah" tentang "harta" yang ditinggalakan si ayah...
seharusnya...
"si anak" ini rasa malu dgn adik - beradik lain...
macamla selama ni dia "terlalu ambil kisah" si ayah sepanjang hidupnya...
kadang2...
rasa malu bila tengok "si anak" ini sebenarnya paling hebat "jawatannya"...
tapi "si anak" ini gagal menjadi "sehebat2 anak" kepada "si ayah"
apa guna "jawatan tinggi" jika si ayah dinafikan "hak" utk merasainya....
apakah "keluarga kecil" si anak itu aje yang berhak?
bukankah kudrat "si ayah" itu yg membolehkan dia belajar?
me sangat benci org begini!!
bila ada adik - beradik lain "berhajat" mencantikkan "makam si ayah"...
kenapa perlu "si anak" yg "gila harta" nie "melarang"?
apa hak "si anak" itu?
apakah "si anak" ini "takut" harta akan berkurangan?
sangat memalukan!!
ada juga anak2 yg jenuh "makan" harta si ayah masa hidupnya...
menjadi insaf dengan pemergian si ayah...
hinggakan tidak sanggup lagi terima "harta peninggalan" si ayah...
sekurang2nya "si anak" ini jauh lebih baik dari "si anak" gila harta kan?
keinsafan itu datang....
walupun agak lewat....
bagaimana pulak dgn anak yg menjaga "si ayah" masa sakitnya?
kenapa "si anak" gila harta ini belakangkan "mereka"?
seharusnya, "mereka" ini la yg paling patut terima "harta2" itu semua!!
tapi sayangnya...
"mereka2" ini bukan la "berjawatan" seperti "si anak" gila harta tu...
kerana itu "mereka2" ini tetap "bersabar" dgn kerenah "si anak" gila harta itu!!
mudah2an "kesabaran" mereka2 ini diberi ganjaranNYA....
kadang2...
terdetik juga...
terlalu ingin melihat "kejatuhan" si anak gila harta itu...
hanya "kejatuhan" yg mampu "insafkan" dia barangkali....
siapakah yang akan membantu dia saat itu?
pastinya...
"mereka2" juga yang hulurkan bantuan....
"air dicincang takkan putus"
sebagai manusia, kita seharula sederhana dalam segala hal...
dgn sederhana...
insyaAllah...
takkan wujud istilah "tak cukup duit la"...
bila x wujud istilah itu...
pasti x kan wujud nak "bolot harta"...
manusia hari ini terlalu takut utk "sederhana"....
mungkin takut dikatakan "kolot", "ketinggalan zaman"....
mungkin ada keinginan "tak mau kalah dgn lain"...
benda itu semua hanya seketika...
tak rugi pun kalo "sederhana" dalam segala hal...
0 comments:
Post a Comment